Sunday, June 3, 2007

tapas accupressure technique

sejak kejadian gempa di bantul itu
hatiku selalu penuh oleh kecemasan akana musibah
saudara yang mati terkena reruntuhan rumah
saudara yg mati terjebak bunker kaliurang
rumah sahabat tiba2 kebanjiran
kapal tenggelam,pesawat tak terdeteksi kemana hilang, pesawat kebakaran, kereta anjlok
cemas akan lili yang jauh dariku
kalau ia yg datang padaku, naik kendaraaan
kalau aku yg datang padanya, naik kendaraan juga
bagaimana kalau kenapa2 dijalan?
cemas akan lili yang seharian disekolahnya
cemas akan ais jika kutinggal kekampus
cemas akan diriku jika sampai mati, lalu anak2ku siapa yg akan mengurus?
nyaris setahun sudah kecemasan memburuku hingga kulelah menjalani hidup
lalu kutemukan situs teknik akupresur tapas
jari jempol dan jari manis masing2 ditaruh disudut mata dlm, 3 mm naik ke atas
jari tengah 1 cm diatas pertemuan kedua alis
tangan satunya memegang bagian kepala belakang, dg jempol pas diakir tumbuhnya rambut
pejamkan mata, napas perlahan .. berdoa untuk kesembuhan orang2 yg trauma
diriku, wawan, lili, m nur-kukira orang yg dekat dgku yg kuyakin traumatis
mencoba berbicara dengan korban yg meninggal, meraba apa pesan mereka
kupikirkan bulek as, mbah mo, bu bidan, genduk, wawan, p jayeng, bayine joko, ponakan slamet
aku ngeri, kubuka lg mataku, kayake aku belum siap
diulang lagi malamnya
step pertama, kedua, ketiga. oke.... air mataku tumpah mengingat mereka yg meninggal
bicara pada mereka..tapi yg terpikir, apa benar mereka menderita?
jangan-jangan malah suka, karena muslim yg mati krn bencana masuk surga?
hmmmm...
step 4, bicara pd Alloh...tepatnya marah sampai menangis...
kenapa ia buat bencana?bgmn dg anak2 kecil yg kehilangan ortunya?
bagaimana dg aku yg harus hidup penuh kecemasan,
takut anak2ku celaka oleh bencana
takut aku mati meninggalkan anak2 karena bencana
migren terus, tidak bisa mikir konsentrasi hingga tesis terbengkelai?
oke, mungkin ada rencana Alloh yg belum terbuka, aku harus menerimanya
step 5, memaafkan, menerima
oke, Subhanalloh, maha suci Alloh, tak mungkon ia berbuat salah kan?
jadi aku harus menerimanya, baik atau buruk menurutku
mungkin tidak sama dengan penilaian-Nya?
kalaupun sampai keluargaku kenapa2
bukankah selama 10 bulan pisah, lili baik2 saja?
aku selalu berusaha mengirimkan al fatihah untuk lili, ais, dan mas nur sehabis solat
dan dzikir ya Fattah, ya rozak, ya Kafii, ya Saliim sebanyak2nya
untuk memohon perlindungan Alloh bagi keluargaku
hmmm, migrenku langsung lenyap dan aku bisa tidur pulas
bayangkan, dari hamil, lalu bencana, lama sekali
18,5 an bulan
tidurku belum pernah sepulas ini
tapi lalu datang lagi isu gempa 7 juni
aku migren lagi
hunting berita di internet, hunting situs be positive
lalu melakukan tapas lagi
akirnya aku menerimanya
kalau memang harus terjadi, terjadilah
kalau Alloh melindungi, semua pasti selamat, apa pun musibahnya