memahami masalah
aku pergi kerumah anwar minggu sore kemarin. disana aku banyak mendapat pencerahan dan pemahaman atas permasalahanku. yang harus kupahami ada tiga, yaitu:
1. lihatlah dan hargailah segala sesuatu dari proses, dan bukan hanya dari hasil akhir
2. manusia hanyalah perencana, tapi Allohlah penentunya
3. ambillah hikmah positif dari masalah yang kelihatannya membebani kita
ketiga hal tersebut bisa dipendekkan, bisa dipanjangkan.
pelajaran nomor satu, saat kita menginginkan sesuatu atau apapun itu, kita memang akan membayangkan kebaikan, kesuksesan, keberhasilan dalam versi kita yang menyenangkan. tapi inti dari sebuah keberhasilan bukan hanya dari tujuan, tapi dari proses yang mungkin memberikan kepahitan dalam hidup kita. seperti mengambil kuliah s2, aku membutuhkan lebih banyak waktu karena hamil, karena mengurus bayiku yang sakit tanpa didampingi suami. aku jauh dari anak sulung dan suamiku, aku harus menahan kerinduan.aku mudah sakit, capai, aku cemas dan traumatis setelah menghadapi gempa bantul dan bahaya2 dalam hidup ini.dan mungkin masih banyak lagi kerikil menghalangi jalanku. akan tetapi aku harus memusatkan perhatian pada tujuan akhir yang kuinginkan, dan menyadari bahwa kerikil yang menghalangiku adalah bagian dari proses kehidupan menuju keinginanku tadi.
mungkin orang lain dapat menyelesaikan tesis dengan cepat. mereka tidak harus menghadapi rintangan seperti aku, atau taruhlah perjuangan mereka tidak seberat diriku.mungkin mereka tidak harus menghadapi kecemasan pasca bencana, mungkin langkahnya tidak digayuti bayi yang harus diurus siang malam sendirian, mungkin tidak harus menempuh jarak sejauh yang kutempuh sehingga melelahkan dan membuatku berhenti sakit dan harus menyimpan tenaga dulu. tapi apakah hasil akhirnya sama dengan tesisku, dengan proses yang berbeda tadi?
yang kedua, manusia haruslah melihat dan menyadari segala sesuatu pada dirinya ada batas akhirnya, dan Alloh lah penentu batasan itu. ini akan membuat kita sadar dan mawas diri. ada saat dimana keinginan kita kalah oleh karsa Alloh. karena itu penting bagi kita untuk menyehatkan diri kita, agar apa yang kita inginkan dapat kita capai dengan maksimal. usaha haruslah diikuti dengan doa. dan usaha yang baik harus dilakukan dengan kondisi kesehatan yang maksimal. sehat juga termasuk sehat psikis dan rohani. sudahkah kita menyehatkan hubungan kita dengan Alloh? kalau komunikasi kita dengan Alloh dilakukan dengan tidak benar, karena ada yang salah atau tidak sehat dalam jiwa kita, maka apapun yang kita doakan tidak akan sampai kehadirat_Nya dengan sempurna. mungkin itulah yang membuat doa kita tidak mempunyai kekuatan.
yang ketiga adalah kita harus mengambil hikmah dari keburukan, termasuk keburukan yang dibawa orang lain. ada saat dimana kita merasakan hal atau perlakuan yang buruk atau tidak kita sukai ditimpakan atas diri kita. kita mungkin tidak terima akan hal itu.tapi sudahkah kita mengambil hikmah dari keburukan itu? setiap hal yang buruk selalu mengandung hal yang baik, maka kita harus dapat menguraikan keburukan itu sehingga dapat mengambil hikmahnya. jika kita sudah menyadari bahwa perlakuan buruk membawa kebaikan, akan mendidik kita akan satu dua hal, ini akan merubah sikap dan pandangan kita. dan jika sudut pandang kita berubah, disaat itulah maka keburukan itu akan berubah menjadi kebaikan. dan kita mungkin hanya belum tahu apakah kebaikan dari hal yg sebelumnya kita pandang buruk itu.
1 comment:
Blog ini kubuka, kulihat, kubaca, dan kurasa. Kucoba tuk memahaminya dan ikut merasakannya, dan yang kutahu...sungguh berliku jalan hidupmu mbak. Aku hanya bisa berharap semoga Tuhan selalu memberikan kekuatan-Nya padamu.
Membaca blog ini, aku jadi teringat sebuah sajak
Pohon yang tidak pernah harus berjuang mendapatkan sinar matahari , langit, udara, dan terang, tetapi berdiri di udara terbuka kehujanan, dan selalu kebagian hujan, tidak akan pernah menjaadi raja hutan, melainkan hidup dan mati percuma..
Karena kayu yang baik tidaklah tumbuh dengan mudah, semakin kencang angin yang menghembusnya, semakin kuat pulalah pohon - pohon nya.
Post a Comment